Ketahuilah Sejarah Majalah Bobo serta Ragam Fakta Menariknya

Ketahuilah Sejarah Majalah Bobo serta Ragam Fakta Menariknya

Ketahuilah sejarah majalah Bobo ini sudah terbit sejak 14 April 1973 dan menjadi bagian halaman anak-anak di Harian Kompas. Memang sengaja ditargetkan untuk kalangan anak-anak yang diadaptasi dari majalah terbitan di negeri Belanda.

Selanjutnya, dikembangkan oleh pendiri Harian Kompas yaitu P.K Ojong dan Jacob Oetama menjadi majalah khusus anak. Kemudian pertama kalinya mempercayakan Adi Subrata dan Tineke Latumeten untuk memegang peranan untuk majalah tersebut.

Sejarah Majalah Bobo dan Perkembangannya

Sejarah majalah Bobo diawali dari edisi majalah Bobo Belanda dan dijadikan ke bahasa Indonesia, lalu memiliki rubrik menarik asli Indonesia.

Asal mula terbitnya majalah untuk anak ini karena terinspirasi daru konten khusus anak di Harian Kompas sejak 1965 lalu. Selanjutnya, bekerja sama dengan majalah Bobo di Belanda dan diterbitkan pertama kali pada 14 April 1973. Berikut sejarah singkatnya untuk diketahui:

1. Terjemahan dari Majalah Bobo Belanda

Awal penerbitannya sebagai besar isinya sama dengan majalah Bobo Belanda yang menjadi sejarah majalah Bobo. Kontennya hanya hasil alih bahasa dari Belanda ke Indonesia yang terbit seminggu sekali.

Adapun Bobo Junior terbit dua minggu sekali dengan penamaan tokoh juga asli versi Belanda. Beberapa tokoh uniknya seperti Boemsi, dan tokoh Paman Gembul adaptasi dari Oom Siokop yang dapat menarik anak-anak.

2. Perkembangan Majalah Bobo

Diketahui sejak awal terbitnya pada tahun 1973 tersebut terus mengembangkan kontennya. Pada edisi pertamanya memuat cerita bergambar penuh warna dengan judul “Keluarga Kelinci. Beberapa cerita lainnya, seperti “Cerita Negeri Dongeng”, dicetak hitam putih pada pertengahan 1973.

Sejarah majalah Bobo di tahun 1975 membuat rubrik baru dengan isi “Apa Kabar, Bo?” hasil kiriman pembaca berupa surat, puisi, maupun gambar menarik. Kemudian di tahun 1977 terdapat rubrik baru kembali “Sahabat Pena” dan “Pengetahuan” yang berisikan gambar edukatif.

Lalu muncul komik “Deni Manusia Ikan”, “Juwita”, dan “Si Sirik” yang diterbitkan pertama kalinya pada tahun 1977. Setelah itu, di awal tahun 2000-an, membuat kegiatan untuk memfasilitasi minat dan bakat anak melalui Bobo Young Journalist seperti pelatihan menjadi wartawan.

Di tambah terdapat juga acara Konferensi Anak untuk seleksi dan mengumpulkan anak-anak di berbagai daerah di Indonesia. Dalam konferensi selama beberapa hari tersebut dilakukan dialog bersama presiden dan menteri.

Bersama sejarah majalah Bobo, masih terus beradaptasi di tengah perkembangan teknologi yang pesat seperti saat ini. Kali ini mengembangkan sejumlah platform digital dan siniar (podcast) Dongeng Pilihan Orangtua dengan menjalin kerja sama dengan Pickatale.

Fakta Menarik Sejarah Majalah Bobo yang Perlu Diketahui

Majalah ini dikenal karena identik ikon kelinci berwarna biru menggunakan baju berkupluk merah. Menjadi bagian target untuk anak-anak agar gemar membaca sejak dini. Berikut ketahui beberapa fakta menariknya:

1. Berawal dari Harian Kompas

Awalnya dari halaman Harian Kompas yang dikhususkan untuk anak, kemudian muncul sebuah ide untuk mengembangkannya menjadi suatu majalan khusus anak. Hingga saat ini menjadi sangat terkenal yang dipercayakan kepada Adi Subrata dan Tineke Latumeten.

2. Diadaptasi dari Belanda

Setelah itu, Harian Kompas memutuskan untuk bekerja sama dengan majalah Bobo Belanda untuk dijadikan ke versi Indonesia. Lalu muncullah ide lainnya dengan cara menggabungkan rubrik anak sebanyak 16 halaman di Harian Kompas bersama Bobo versi Belanda.

Sehingga, saat itu masih menggunakan kertas koran dan menjadi majalah anak pertama kali yang berwarna. Hingga banyak peminatnya di Indonesia, akhirnya membuat tim redaksi sendiri di Indonesia.

Hingga akhirnya dilakukan negosiasi rutin dari Tineke Latumeten di tahun 1980-an untuk melakukan perubahan. Akhirnya pada periode tersebut berhasil lepas dari pengaruh Belanda dan lebih berkembang dengan isi lebih variatif.

3. Nama Karakter dari Nama Belanda

Sejarah majalah Bobo yang diawali dari Belanda ini membuat penamaan karakternya pun ikut nama aslinya. Seperti Bibi Teliti memiliki nama asli Pieta Secuur serta Paman Gembul yang merupakan nama Oom Slokop. Kemudian nama Upik diambil dari nama Boemsi.

Selanjutnya, nama Bibi Tutup Pintu dari nama Tante Deur-Dicht, Tut-tu dari Tsjoek-tsjoek, serta Coreng diambil dari nama Krabbel. Pastinya nama tersebut sudah tidak asing hingga saat ini yang menjadi cermin utama dari majalan tersebut.

4. Memiliki Channel Youtube

Awalnya terkenal hanya melalui versi gambarnya saja, namun nyatanya Bobo memiliki channel Youtubenya sendiri. Di mana sosok Bobo bersama gank dalam dunia nyata. Anda bisa melihatnya di akun Youtube Bobo dengan nama channel Official Kanal!.

5. Rubrik Asli Indonesia

Meskipun diawali dari Belanda, namun ada beberapa rubrik yang asli Indonesia juga yang terkenal. Adapun beberapa judul yang tidak asing seperti, Oki dan Nirmala, Bona dan Gajah Kecil Berbelalai Panjang yaitu Bona dan Rongrong. Semua cerita dongeng tersebut asli karya rubrik dari Indonesia.

Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari beberapa dongeng tersebut untuk mengedukasi anak. Mengingat dari sejarah majalah Bobo yang telah menemani masa bermain dan belajar anak Indonesia sejak tahun 70-an, rasanya perlu memberikan apresiasi atas kehadirannya.