8 Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia yang Membanggakan

8 Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia yang Membanggakan

Komoditi ekspor Unggulan dari Indonesia patut dibanggakan karena proyeksinya diprediksi terus meningkat di tahun 2024. Meski Indonesia juga masih tergantung pada produk impor pada beberapa kebutuhan, tetapi sektor ekspor tak kalah menjanjikan.

Ada beragam komoditi yang permintaan per tahunnya tinggi seperti hasil pertambangan, perkebunan, kelautan dan sebagainya. Berikut ini adalah contoh komoditi unggulan dari Indonesia yang diminati pasar luar negeri.

8 Komoditi Ekspor Unggulan Indonesia

Ekspor adalah kerjasama saling menguntungkan antar Negara yang terlibat. Bagi Negara eksportir keuntungannya berupa kontribusi di bidang perekonomian. Beberapa komoditi berikut ini adalah penyumbang terbesar bagi keuntungan tersebut.

  1. Kopi

    Komoditi ekspor unggulan Indonesia yang pertama adalah kopi. Indonesia menduduki peringkat ke-3 sebagai Negara penghasil kopi terbanyak di dunia pada 2022-2023. Jumlah produksi tahunan rata-rata mencapai 800.000 ton. Kapasitas tersebut menempatkan Indonesia sebagai pengekspor kopi terbesar ke-5 dunia dengan nilai mencapai 1,15 miliar dollar AS.

    Negara pengimpor terbesar kopi adalah Amerika serikat 67.309 ton, Jerman 42.628 ton serta Malaysia sebanyak 39.049 ton. Jenis kopi yang diekspor adalah robusta dan arabika. Kedua varietas ini mampu tumbuh dengan optimal di dataran tinggi di beberapa daerah Indonesia. Selain kedua jenis itu ada juga kopi lokal seperti varietas toraja, kintamani dan luwak.

  2. Rempah-rempah

    Rempah-rempah sudah menjadi potensi menjanjikan yang banyak diincar oleh Negara lain sejak masa penjajahan Portugis dan Belanda. Tujuan utama ekspor rempah adalah Eropa, Amerika, dan Negara-negara di Asia beriklim Subtropis.Beberapa jenis rempah yang ramai diminati adalah cengkeh, pala, lada, kayu manis, kunyit, kapulaga, andaliman, vanili, kemiri, jahe dan kemukus. Cengkeh, pala, lada, kapulaga, kayumanis.

    Vanila banyak dipakai untuk bahan makanan, minuman dan aromatherapy. Rempah lainnya seperti jahe dan kunyit biasa dimanfaatkan untuk membuat minuman. Rempah-rempah ini juga banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan medis.

  3. Produk Kulit

    Produk kulit banyak dihasilkan oleh UMKM meski ada juga pabrik yang skalanya lebih besar. Meski begitu produk UMKM sudah merambah pasaran internasional. Hasil produksi paling banyak diminati adalah tas, topi, sepatu, dompet serta aneka asesoris.

    Indonesia memiliki pusat kerajinan kulit terbesar salah satunya di Tanggulangin, Sidoarjo Jawa Timur. Hasil kerajinan ini kemudian diekspor ke berbagai Negara seperti Malaysia, Vietnam, Australia dan Tiongkok.

  4. Karet dan Produknya

    Karet merupakan komoditi ekspor unggulan mengingat Indonesia memiliki perkebunan karet yang sangat luas di berbagai daerah. Potensi ini menjadikan Indonesia sebagai penghasil karet terbesar ke-2 setelah Thailand. Produksi karet mencapai 3,6 juta ton pada tahun 2019 dengan nilai ekspor US$ 6,3 miliar.

    Hasil produksi ini diekspor dalam bentuk mentah maupun sudah dalam bentuk produk jadi. Karet dan produknya diminati oleh Jepang, Taiwan, Belgia, Italia, Belanda, Korea Selatan, Mesir, Arab Saudi, China Amerika Serikat. Pemanfaatannya sendiri sangat beragam salah satunya sebagai bahan baku industri ban.

  5. Udang

    Udang jadi salah satu komoditi ekspor unggulan dengan tujuan penjualan ke Inggris, Belgia, Australia, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Asia Tenggara. Data Kementrian Kelautan dan Perikanan menyebutkan volume ekspor tahun 2022 mencapai 241.200 ton.

    Volume tersebut menghasilkan pendapatan sebesar US$2,16 miliar. Penjualan udang beku menduduki peringkat ke-4 dunia dengan pangsa pasar 7,8%. Hal ini menunjukkan bahwa prospek kedepannya masih sangat cerah.

  6. Kelapa Sawit

    Komoditi ekspor unggulan selanjutnya adalah Kelapa Sawit. Tidak mengherankan sebab perkebunan kelapa sawit Indonesia sangat luas bahkan cenderung mengalami perluasan setiap tahunnya.

    Hasil perkebunan ini dijual dalam bentuk minyak dengan tujuan Negara-negara Eropa, Amerika Serikat, Afrika Selatan, Singapura hingga Mesir. Komoditi ini menempati peringkat pertama kategori non-migas pada tahun 2022 dengan nilai 20,72 miliar dolar AS.

  7. Mebel

    Furnitur kayu dan mebel sudah tidak asing lagi di pasaran internasional. Penghasil utama mebel dan furniture berkualitas adalah Jepara, Jawa Tengah. Ukiran, pahatan dari pengrajin di daerah ini sudah menguasai pasaran Eropa.

    Negara-negara pengimpor produk dari Jepara diantaranya adalah Inggris, Belanda, Prancis, Spanyol, Australia, Amerika Serikat. Komoditi ekspor unggulan ini sangat eksklusif dan otentik karena dibuat dari kayu berkualitas yang hanya tumbuh optimal di Indonesia.

  8. Tekstil dan Produk Tekstil

    Komoditi selanjutnya adalah tekstil yaitu berupa bahan atau kain lembaran dan benang, serta produk jadinya. Produk jadi ini diantaranya pakaian batik, tenun, songket, serta berbagai jenis produk fashion lainnya.

    Pertumbuhan ekspor tekstil mengalami kenaikan signifikan sesuai data neraca perdagangan TPT yaitu sebesar 3,34%, surplus sebesar USD3.71 miliar. Tekstil maupun produk tekstil ini menopang perkembangan mode dunia seperti di Eropa, AS, Korea Selatan dan Arab Saudi.

Masih ada banyak lagi hasil produksi kategori non-migas yang cukup mendominasi perdagangan luar negeri. Selepas covid-19, pertumbuhan ekonomi Indonesia makin signifikan diantaranya karena komoditi ekspor unggulan tersebut.